Minggu, 03 Januari 2010

PERSETUBUHANKU dengan MISS MARI


Dua belas tahun sudah lamanya aku mengenal miss mari. Berkenalan diawal tahun 1998 dengan pelantara teman sekitar, dengan acuh tak acuh aku menanggapi sebuah perkenalan sakral itu. Dengan tubuh penuh serat, lekuannya yang tajam dan kemolekan disetiap performanya semakin mempesona di kepalaku dengan setting cool ini.
Kejarangan durasi waktu melakukan pertemuan, kuawali hubunganku dengan status pertemanan. Berkisar satu dua bulan bertemu semakin lama semakin membuat ku takjub akan rasa kehangatan yang memancar dari setiap perlakuannya padaku. Dua bulam menjadi satu bulan satu bulan menjadi 2 minggu dan dua minggu menjadi satu minggu durasi waktu melakukkan date n meet dengan miss mari semakin sering.
Sampai dengan saat aku harus meninggalkan kota tercinta ini selama beberapa tahun jalinan hubunganku dengan miss mari semakin dekat dan tanpa batas dengan alasan saling mengenal. Tresno jalaran soko kulino ‘ sebuah ungkapan jawa yang mungkin bagi saya cocok dengan miss mari. Rasa motivasi akan diri yang besar, kreatifitas yang menggebu – gebu serta didukung dengan rasa hebat dalam bersosialisasi membuat ku mulai memberikan posisi tersendiri kepada miss mari – ku yang semakin lama semakin menggairahkkan itu.
Hingga pada saat aku harus turun gunung sebagai pertanggung jawaban atas segala ilmu yang aku pelajari selama ini, Jakarta ibukota Indonesia sebagai tujuan utama dalam rintisan karirku. Hati mulai gundah dan isi kepala mulai cemas akan kontinuitas hubunganku dengan miss mari. Sanggkaan akan susahnya dalam melakukan meet, jauhnya jarak dalam berkomunikasi dan biaya yang akan dikeluarkan dalam masa rintisan karir saat itu menggerombol didadaku.
Tanpa disangka miss mari hadir di ibukota. Terbawa oleh arus suasana ibukota yang semakin lama semakin mencintaiku, hubunganku semakin dalam dengannya. Sampai dengan saat kurasakan persetubuhan yang membawaku dalam sebuah imajinasi seni tingkat tinggi, loyalitas, idealisme, dan etos kerja yang sangat ambisius. Tiada adanya benturan sosial, dunia semakin indah yang tiap pagi selalu siaga membangunkan malamku untuk berkreasi dengan tujuan sesuap nasi. Miss mari selalu menemani dengan setianya, memberikan sorai – sorai ide – ide indah bagiku seakan melompat menghinggapi bagian sensitive dalam tubuhku memberikan sebuah kenikmatan dan keindahan yang tiada tara.
Miss mari aku berjanji akan selalu setia padamu , tetapi aku juga akan berjanji apabila tiba saatnya nanti aku akan cepat meninggalkanmu demi sebuah masa depan yang lebih pasti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar