Sabtu, 09 Januari 2010

TEKNOLOGI YANG TAK KENAL MENYERAH


Teknologi yang selalu berjalan tegak, melangkah sigap dan tegas berderap menuju dalam sebuah hamparan kemajuan, mulai meracuni teritorial kehidupan. Kehidupan yang mulai terhimpit akan manusia – manusia perindu peradaban masa depan, kehidupan yang mulai berupaya mencari sebuah rangkaian hakikat tuhan dan kehidupan yang semakin tak bermoral.
Teknologi dengan berbagai sikap tak melirik apapun dan siapapun, pesat bergejolak menjelma menjadi konsumsi jaman. Jaman yang mulai meninggalkan kebudayaan, jaman yang berlari akan sebuah keduluan dan jaman yang kian berpaling akan kemanusiaan.
Kegelapan akan sebuah kemajuan teknologi semakin terang benderang seiring dengan pluralnya kata kemanjaan dan kemalasan. Praktis, cepat dan pintas semakin menjadi seorang jenderal dalam sebuah pertempuran. Pertempuran yang tiada satu orang pun tahu akan akhir dalam sebuah kemenangan atau kekalahan, peperangan yang tak tahu, apa, kapan dimulai, dan peperangan yang tak tahu untuk apa tujuan berperang.
Konsep keilmuan dalam teknologi secara sudut pandang terasa semakin benar. Bercitra sebagai pemenuhan dalam kinerja perorangan demi tercapainya tujuan kolektifitas, teknologi adalah suatu keharusan. Absensi akan manusia – manusia rasional dijadikan kesempatan, meskipun teknologi merupakan hasil penciptaan. Semakin lama semakin tak berimbang akan mana produk teknologi dan mana produk natural.
Tetapi bukan berarti berbahasa sanggahan, teknologi yang dengan tanpa sadar memberikan sebuah pengajaran. Pengajaran akan pola berpikir, pola akan tak adanya keputus asaan dan pola bagaimana idealnya sebuah pembelajaran.
Teknologi menghargai sebuah proses demi sesuatu yang besar, teknologi selalu memikirkan tentang suatu kesalahan menuju yang benar, teknologi memperkenalkan sebuah kecintaan belajar yang konseptual dan teknologi menerjemahkan sebuah metodelogi antisipasi yang akan datang. Manusia yang menciptakan teknologi dan besar karena teknologi, menguji hidupnya tanpa retrorika sosial. Word of mouth bagaikan sebuah daun dijalanan yang siap tersapu oleh dinas kebersihan untuk dibumi hanguskan hilang, oleh teknologi. Teknologi tak kenal takut dengan siapapun atau golongan terbesar manapun. Teknologi datang siap berperang demi sebuah kekuasaan yang besar.
Manusia yang gila akan teknologi berpotensi pasif dalam sebuah kehidupan sosial. Selalu berpikir bagai orang cebol yang hidup ditengah perkampungan raksasa, manusia teknologi selalu diam tanpa kata. Belajar dan selalu belajar ditemani dengan kesepian, manusia teknologi berkomunikasi melalui sebuah bahasa penciptaan.
Kreatifitas, logika, silogisme, coding, kecepatan, akuratisasi dan keindahan merupakan cabang materi teknologi. Semuanya teruji dalam karya, karya agung yang melukiskan karakter penganut teknologi. Karya yang bertugas sebagai pembanding dalam status sosial dan karya sebagai tolak ukur intern dalam teknologi.
Teknologi tak pernah tertutup akan suatu yang benar dan yang salah. Teknologi akan berusaha jujur akan semua yang tak bermoral. Teknologi tak pernah tidur akan sebuah kecurangan dan teknologi selalu dingin disetiap peperangan.
Kepastian sebagai titik balik akan teknologi semakin dirindukan oleh sebagian orang. Orang yang haus akan kebenaran, haus akan kedamaian, haus akan kesejahteraan serta kemakmuran, dan semua orang yang haus akan keharmonisan. Harmonis akan dalam berkeluarga ,bermasyarakat dan bernegara.
Prinsip kinerja teknologi positif seharusnya masuk dalam pola pikir mereka yang selalu meneriakan peka jaman. Peka jaman yang sesungguhnya korban jaman, peka jaman yang seharusnya tak ideal, peka jaman yang sesungguhnya hanyut tak melawan dan peka jaman akan suatu kebodohan. Bodoh mengapa kita selalu diserang, bodoh tak sadar akan penjajahan, bodoh karena tak kenal kawan dan bodoh mengapa kita harus diam tak melawan.
Teknologi mengajarkan kita bagaimana lepas dari sesuatu yang statis, jalan ditempat, lepas dari penyerangan, lari dari kebodohan, semua teramu dalam bahasa upgrade dan update. Selalu didepan, selalu diawal dan selalu melawan jaman semua terbungkus rapi dalam bahasa kecanggihan.
Itulah teknologi beserta segala kekurangannya. Kekurangan yang tak perlu untuk diperdebatkan, kekurangan yang tak wajib menciptakan kritik sosial, kekurangan yang tak berkeinginan untuk berkomentar serta kekurangan yang tak mengenal kata tertinggal.
" teknologi selalu berpikir aktif kedepan "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar